Halo, Sobat Gen-Z! Pernah nggak sih kamu semangat mau masak daging kurban, tapi malah ilfil karena aromanya yang khas, alias bau prengus? Tenang, kamu nggak sendirian. Aroma prengus ini memang jadi tantangan banyak orang saat mengolah daging sapi kurban, apalagi kalau baru disembelih dan belum ditangani dengan tepat.
Aroma prengus sebenarnya berasal dari darah dan sisa cairan tubuh hewan yang belum benar-benar bersih. Nah, biar pengalaman masak kamu jadi lebih menyenangkan, yuk simak tips sederhana tapi ampuh berikut ini.
1. Rendam dengan air jeruk nipis atau cuka
Sebelum dimasak, rendam dulu potongan daging dalam air yang sudah dicampur jeruk nipis atau cuka selama 15–30 menit. Kandungan asam pada jeruk atau cuka bisa membantu mengurangi aroma amis sekaligus melunakkan serat daging.
2. Rebus sekali buang airnya
Tips ini sering dipakai ibu-ibu rumah tangga. Rebus daging sebentar saja (sekitar 5–10 menit), lalu buang air rebusannya. Air rebusan pertama biasanya mengandung sisa darah dan lemak yang jadi biang bau prengus.
3. Gunakan rempah aromatik
Bahan dapur seperti jahe, lengkuas, serai, dan daun jeruk bisa jadi andalan untuk mengusir bau tak sedap. Selain bikin masakan harum, rempah ini juga menambah cita rasa khas Indonesia yang lezat banget!
4. Potong daging dengan ukuran kecil
Potongan daging yang besar cenderung menyimpan aroma lebih lama. Dengan memotongnya lebih kecil, proses pembersihan jadi lebih efektif dan aroma prengus pun bisa diminimalisir.
5. Jangan langsung masak setelah penyembelihan
Kalau bisa, simpan dulu daging dalam kulkas selama 8–12 jam setelah disembelih. Ini penting supaya daging melalui proses rigor mortis (pembekuan alami) dan aromanya berkurang secara alami.
6. Gunakan daun pepaya atau nanas untuk marinasi
Daun pepaya dan parutan nanas muda mengandung enzim alami yang bisa memecah protein daging, membuatnya lebih empuk dan mengurangi bau tak sedap.
Dengan mengikuti tips-tips di atas, daging sapi kurban yang kamu olah dijamin bakal lebih harum, lezat, dan menggugah selera. Yuk, masak bareng keluarga tanpa takut bau prengus lagi!
penulis: Aditia Saputra
editor: Muharni Zain