Suasana Idul Adha merupakan salah satu momen yang khidmat dan penuh makna. Tak selalu soal rendang dan tak semua kenikmatan datang dari santan. Salah satu olahan daging yang tak kalah dari cita rasa rendang yang melegenda adalah asam padeh daging.
Berbeda dari rendang yang kaya santan dan memerlukan waktu berjam-jam untuk menjadi sempurna, asam padeh justru tampil sederhana tanpa santan, dengan rasa pedas menyengat dan asam segar yang menggugah.
Masakan asam padeh daging mempunyai cita rasa asam, pedas dan segar dengan kuah yang merah menyala. Masakan tersebut terlihat sangat menarik dan menggugah selera bagi yang melihatnya. Asam padeh daging sangat rendah akan lemak dan kolesterol karena santan tidak menjadi bahan utama dalam masakan tersebut. Berikut resep Asam Padeh Daging khas Minang.
Bahan Utama:
● 500 gr daging sapi
● 2 lembar daun salam
● 2 batang serai (geprek)
● 2 lembar daun jeruk
● 2 buah asam kandis
● 1 liter air
● 2 buah kentang ukuran besar, potong sesuai selera
Bumbu Halus:
● 8 siung bawang merah
● 4 siung bawang putih
● 10 buah cabai merah keriting (sesuaikan selera)
● 1 ruas jahe
● 1 ruas kunyit
● 1 sdt garam
● ½ sdt merica
Cara Memasak:
1. Tumis bumbu halus bersama serai, daun salam, dan daun jeruk hingga harum.
2. Masukkan daging, aduk rata hingga berubah warna.
3. Tambahkan air dan asam kandis, masak dengan api kecil hingga daging empuk dan kuah mengental.
4. Koreksi rasa, asam harus dominan, lalu pedas dan gurih menyusul.
Bagi sebagian orang, Idul Adha bukan hanya tentang menyembelih dan berbagi daging. Di Ranah Minang, ini juga tentang merawat rasa dan makna dalam setiap masakan yang keluar dari dapur. Asam padeh adalah salah satu caranya. Masakan yang sederhana tapi sarat cerita, diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
penulis: Muharni Zain
editor: Pretti Sinta Mahendra