Dadiah : Yogurt Ala Minang Yang Mulai Hilang

 

source: Pinterest

Halo Sobat Gen-Z! Disini ada yang suka yogurt, ngga nih? Nah, Di Sumatera Barat ada lho yogurt lokal yang diproses secara tradisional yang rasanya juga tidak jauh berbeda dengan yogurt yang di produksi di pabri-pabrik. Dadiah, yogurt khas minang yang disajikan dengan kearifan lokal khas Minangkabau. Dadiah merupakan produk olahan fermentasi susu kerbau yang difermentasi secara alami di dalam buluh bambu dan ditutupi dengan daun pisang. Biasanya proses terbentuknya dadiah berkisar diantara 1 sampai 2  hari tanpa bahan kimia dan ragi buatan.

 

Untuk melengkapi cita rasa dadiah yang memiliki rasa asam nan menyegarkan cocok banget  dinikmati dengan Ampiang, yaitu cemilan yang terbuat dari beras ketan tumbuk, lalu di tuang dengan gula aren cair. Dari berbagai sumber, dadiah juga memiliki segudang manfaat seperti kaya akan probiotik, bagus untuk pencernaan dan juga sistem imun.

 

Makanan unik ini berasal dari Minangkabau tepatnya di Balingka, Koto Agam, Sumatera Barat. Di Kota Padang sendiri sudah sangat jarang ditemui penjual Ampiang Dadiah, bahan baku yang sulit di dapat membuat para penjual tak lagi melanjutkan usaha ini. Berdasarkan penuturan dari seorang penjual dadiah di Kota Padang beliau membenarkan bahwa penjual dadiah di masa sekarang sangat sulit dicari “Di Kota Padang ini saja, cuma saya sendiri yang berjualan dadiah. Saya juga bisa tetap berjualan karena sudah ada koneksi dengan penyedia bahan yang berada di Bukittinggi,” ujar Dento, seorang penjual dadiah di sekitar Masjid Raya Sumatera Barat.

 

Meskipun dengan manfaat dan keunikan serta nilai budaya yang ditawarkan, eksistensi dadiah mulai tergerus ditambah lagi dengan generasi muda tak banyak lagi yang tahu cara membuat dan mengolah nya, nah, bagi sobat Gen-Z yang suka banget sama yogurt, bisa banget ini cobain olahan yogurt tradisional khas Minangkabau yang mulai langka ini!



penulis: Muharni Zain

editor: Ferdyan, Brenda, Pretti, Muharni 

Previous Post Next Post