Halo Sobat Gen-Z!
Disini ada yang suka yogurt, ngga nih? Nah, Di Sumatera Barat ada lho yogurt lokal yang
diproses secara tradisional yang rasanya juga tidak jauh berbeda dengan yogurt yang di produksi di pabri-pabrik.
Dadiah, yogurt khas minang yang disajikan dengan kearifan lokal khas
Minangkabau. Dadiah merupakan produk olahan fermentasi susu kerbau yang
difermentasi secara alami di dalam buluh bambu dan ditutupi dengan daun pisang.
Biasanya proses terbentuknya dadiah berkisar diantara 1 sampai 2 hari tanpa bahan kimia dan ragi buatan.
Untuk melengkapi
cita rasa dadiah yang memiliki rasa asam nan menyegarkan cocok banget dinikmati dengan Ampiang, yaitu cemilan yang terbuat dari beras ketan tumbuk, lalu
di tuang dengan gula aren cair. Dari berbagai sumber, dadiah juga memiliki
segudang manfaat seperti kaya akan probiotik, bagus untuk pencernaan dan
juga sistem imun.
Makanan unik ini
berasal dari Minangkabau tepatnya di Balingka, Koto Agam, Sumatera Barat. Di Kota
Padang sendiri sudah sangat jarang ditemui penjual Ampiang Dadiah, bahan baku
yang sulit di dapat membuat para penjual tak lagi melanjutkan usaha ini.
Berdasarkan penuturan dari seorang penjual dadiah di Kota Padang beliau
membenarkan bahwa penjual dadiah di masa sekarang sangat sulit dicari “Di Kota
Padang ini saja, cuma saya sendiri yang berjualan dadiah. Saya juga bisa tetap
berjualan karena sudah ada koneksi dengan penyedia bahan yang berada di
Bukittinggi,” ujar Dento, seorang penjual dadiah di sekitar Masjid Raya Sumatera
Barat.
Meskipun dengan
manfaat dan keunikan serta nilai budaya yang ditawarkan, eksistensi dadiah mulai
tergerus ditambah lagi dengan generasi muda tak banyak lagi yang tahu cara
membuat dan mengolah nya, nah, bagi sobat Gen-Z yang suka banget sama yogurt,
bisa banget ini cobain olahan yogurt tradisional khas Minangkabau
yang mulai langka ini!
penulis: Muharni Zain
editor: Ferdyan, Brenda, Pretti, Muharni