Sobat Gen Z udah pernah belum merasakan
malam yang dingin yang berasal dari turunnya udara pegunungan yang menyelimuti
kota Bukittinggi. Dimalam yang dingin di kota Bukittinggi taka da yang lebih
pas selain menyantap sajian hangat yang sederhana namun menggoda. Aroma harum
pisang yang dipanggang perlahan mulai menguar. Dituangkan kuah santan manis
hangat di atasnya, makanan ini seolah menjadi pelukan kecil di tengah dinginnya
malam.
Inilah Pisang Panggang Kuah Santan, kuliner tradisional Minangkabau yang tidak
setenar rendang atau sate Padang.
Makanan ini terbuat dari pisang kepok atau pisang raja yang sudah matang
sempurna, lalu dipanggang di atas bara api hingga bagian luarnya agak
kecokelatan dan aromanya makin keluar. Pisang-pisang ini kemudian dibanjiri dengan
kuah santan manis yang dimasak bersama daun pandan dan sedikit garam. Paduan
rasa manis dan gurih yang begitu seimbang.
Pisang panggang kuah santan tetap punya tempat tersendiri di hati masyarakat
lokal. Salah satu yang terus melestarikannya adalah Pisang panggang Santan
Blaba, Pedagang kaki lima gerobakan yang berlokasi di jl Batang Masang. Ia
sudah berjualan sejak 2014 dan kini viral karena banyak influencer yang
mengulas dagangannya. Bagi sobat Gen Z yang tertarik mencoba kuliner satu ini
lokasinya berada di Jalan Batang Masang
depan kantor lurah Belakang Balok.
Tak jarang, para wisatawan dari luar kota pun penasaran dan datang hanya karena
melihat video kuliner ini di media sosial. Makanan tradisional ini perlahan
mencuri perhatian lagi, di tengah serbuan tren jajanan modern.
Kalau Sobat Gen Z mampir ke Bukittinggi, jangan cuma cari oleh-oleh atau foto
di Jam Gadang. Luangkan waktu sebentar, duduk di warung kaki lima, dan pesan
seporsi Pisang Panggang Kuah Santan. Biarkan rasa manis dan gurihnya
menghangatkan lidah, dan kenangannya melekat di hati.
penulis: Ferdyan Siregar
editor: Ferdyan, Brenda, Pretti, Muharni