Sobat Gen-Z tahu, kan? Selama ini makanan Minang sering dicap "berlemak" atau "berat." Tapi siapa sangka, di balik rendang yang mendunia, kuliner Sumatra Barat menyimpan banyak rahasia sehat yang udah jadi bagian dari kebiasaan orang Minang sejak lama.
Sebut saja sayur pucuk ubi. Sayur sederhana ini
ternyata kaya serat, vitamin A dan C, serta antioksidan. Nggak kalah dari salad
modern, tapi jauh lebih murah dan mudah didapat!
Ada juga ikan rinuak, si kecil dari Danau
Maninjau. Biasanya digoreng atau dijadikan peyek, ikan mungil ini dimakan utuh—termasuk
tulangnya. Kandungan kalsium dan proteinnya tinggi banget, cocok buat yang
pengen lauk sehat tanpa ribet.
Tak ketinggalan, umbi-umbian lokal kayak singkong dan
talas. Diolah jadi camilan atau pengganti nasi, umbi ini mengandung karbohidrat
kompleks yang baik buat energi tahan lama.
“Jadi, siapa bilang
makanan sehat itu harus mahal dan dari luar negeri? Cukup tengok dapur nenek di
kampung—di sanalah rahasia sehatnya
orang Minang tersembunyi” ucap nosman (28), pemuda di Simpang Haru, Padang.
Kini, makin banyak UMKM
di Sumbar yang mulai mengangkat kembali bahan lokal jadi menu sehat kekinian.
Bukan cuma nostalgia, tapi juga solusi sehat yang relevan di zaman sekarang.
Fenomena yang terjadi
saat ini adalah orang orang berkata bahwa processed
food seperti nugget dan sosis adalah makanan yang sehat karena mengandung
daging. Padahal processed food
sendiri dibuat dan diolah berkali-kali
menggunakan banyak bahan kimia lainnya. Mayoritas orang lupa bahwa makanan
tradisional juga merupakan real food.