Halo, Sobat Gen Z! Para Gen Z tau ga
nih! kalau kuliner di Indonesia terus berkembang dengan ide-ide segar dan ga
biasa loh. Salah satu inovasi menarik datang dari Kota Padang, Sumatera Barat.
Di sini, ada sebuah tempat makan bernama Teras Kelapa yang berlokasi di Jalan Bandar Purus No. 67, Kota
Padang, menyajikan bakso dengan cara yang tak lazim yaitu menggunakan batok
kelapa muda sebagai wadahnya. Perpaduan rasa gurih dari kuah bakso dan rasa
manis segar dari daging kelapa menciptakan sensasi baru dalam menikmati makanan
sejuta umat ini.
Bakso Batok Kelapa, begitu nama menu
andalannya, disajikan langsung dalam batok kelapa muda yang telah dibentuk
menyerupai mangkuk, menu ini terdiri dari mie putih, beberapa butir bakso
kenyal, sayuran, dan kuah kaldu panas yang menggoda. Tak seperti mangkuk biasa,
batok kelapa ini masih menyisakan daging kelapa muda yang bisa disantap
bersamaan dengan bakso dan kuah, menciptakan rasa yang tidak biasa yaitu gurih,
manis, dan segar dalam satu suapan.
“Saya awalnya penasaran karena
teman-teman banyak yang posting di Instagram. Begitu coba sendiri, ternyata
rasanya enak banget. Kuahnya tuh kerasa beda karena ada manis alami dari
kelapa. Apalagi daging kelapa mudanya masih ada, bisa disendok bareng baksonya.
Unik banget,” ujar Raka, salah satu pengunjung di Teras Kelapa.
Tak hanya rasanya yang unik,
penyajian Bakso Batok Kelapa juga terbilang menarik secara visual. Warna coklat
batok kelapa yang kontras dengan kuah dan isian di dalamnya membuat menu ini
tampak Instagramable, menjadi incaran
para pecinta konten kuliner di media sosial. Hasilnya, menu ini ternyata
mendapat sambutan hangat dari pelanggan.
Dalam sehari, puluhan porsi Bakso
Batok Kelapa terjual. Dengan harga Rp25.000 per mangkuk, pelanggan tidak hanya
mendapatkan rasa yang lezat, tetapi juga pengalaman makan yang berbeda dan
memorable. Selain Bakso Batok Kelapa, Teras Kelapa juga menawarkan menu lainnya
seperti Bakso Lava yang disiram sambal super pedas. Namun, Bakso Batok tetap
menjadi primadona dan alasan utama pelanggan datang kembali.
penulis: Qaren Haryi Anantasya
editor: Ferdyan, Brenda, Pretti