Hiduik bak cando pucuak ubi, dima tacampak, sinan tumbuah. Petuah Minang ini sangat cocok menggambarkan prinsip orang Minangkabau, ke mana pun merantau harus mampu bertahan, berkembang, dan memberi manfaat. Bukti nyatanya adanya rumah makan khas masakan Minang yang telah memiliki lebih dari 100 waralaba di seluruh Indonesia termasuk Malaysia—RM Sederhana.
RM Sederhana didirikan oleh H. Bustaman, seorang perantau asal Sumatra Barat, pada tahun 1972 di Pasar Bendungan Hilir, Jakarta. Tentu saja, pada awalnya bisnis RM Sederhana tidak semulus yang dibayangkan—banyak drama dan masalah yang terjadi hingga mencapai kesuksesan seperti saat ini. Memulai usaha dari nol hingga terjadi beberapa konflik dengan orang terdekat, membuat Bustaman tidak gentar untuk melanjutkan usahanya.
Menu yang ditawarkan meliputi masakan khas Minangkabau seperti rendang, ayam pop, hingga gulai tunjang, yang disajikan dengan sistem "hidang". Rasa masakan yang dapat diterima oleh lidah masyarakat hampir di seluruh daerah di Indonesia membuat RM Sederhana menjadi salah satu restoran masakan Minang yang menjadi pilihan. RM Sederhana juga pernah masuk tiga besar Top Brand Award pada tahun 2017, 2018, dan 2019.
Nama RM Sederhana sudah dipatenkan oleh Bustaman sejak tahun 1990-an. Namun, pada tahun 2000-lah, Bustaman akhirnya mendirikan PT Sederhana Abadanmitra untuk melindungi nama “Sederhana” dan hak ciptanya. Hal ini dilakukan karena pernah terjadi sengketa atas nama brand tersebut sebelumnya.
Berawal dari keberanian seorang perantau, dari warung kecil di sudut kota, hingga menjadi rumah makan terkemuka. Minangkabau tidak kekurangan sumber daya, baik itu alam maupun manusianya. Negeri ini hanya membutuhkan kesempatan untuk berkembang dan semakin baik lagi.
penulis: Muharni Zain
editor: Ferdyan Siregar