Makanan Favorit Anak Kos: Dari Mi Instan Hingga Nasi Goreng Teflon

 

https://images.app.goo.gl/x9PxkCr1r2Coy6xNA

Bagi anak kos, makanan bukan sekadar pengisi perut. Di balik mi instan, telur dadar, dan nasi goreng sederhana tersimpan kisah perjuangan, kreativitas, dan kehangatan dalam keterbatasan.

Mi instan mulai hadir di Indonesia pada 1970-an dan segera jadi favorit banyak orang. Cepat, murah, dan fleksibel—mi instan bisa dikreasikan dengan telur, sayur, hingga sosis. Bagi banyak anak kos, ini adalah makanan pertama yang mereka masak sendiri. “Mi instan itu seperti teman lama. Meskipun sudah sering dimasak, tetap terasa spesial,” ujar Riza, mahasiswa asal Padang.

Sementara itu, telur dadar sudah dikenal sejak era kolonial, bahkan tercatat dalam buku masak Hindia Belanda tahun 1902. Sederhana namun menenangkan, telur dadar menjadi simbol kenyamanan bagi anak kos yang jauh dari rumah. “Masak telur dadar itu kayak masak makanan rumahan,” kata Dinda asal Bukittinggi. Seperti kata Chef Juna, “Telur itu bahan yang jujur,” menekankan pentingnya perhatian dalam memasak.

Lalu ada nasi goreng teflon, solusi kreatif di tengah peralatan terbatas. Nasi goreng sendiri telah ada sejak abad ke-10, dibawa oleh pengaruh Tionghoa sebagai cara memanfaatkan nasi sisa. Kini, nasi goreng ala anak kos hadir dengan kecap, abon, atau ayam goreng sisa, dimasak dalam teflon seadanya. “Yang penting paham dasar memasak, hasilnya pasti enak,” ujar Devina Hermawan di kanal YouTube-nya.


Harga yang terjangkau dan proses pembuatan yang juga tidak sulit membuat menu-menu tersebut menjadi andalan dan juga pilihan oleh mahasiswa. Tiga menu ini tak hanya mengenyangkan, tapi juga menciptakan momen yang tak terlupakan dalam perjalanan hidup anak kos.



penulis: Silmi Alqonitah

editor: Muharni Zain 

Previous Post Next Post