Renyahnya Kerupuk Kulit Tembus Pasar Global

 

source: Fimela

Halo, Sobat obat Gen Z! Siapa sangka camilan khas Minang yang renyah dan gurih ini kini mulai dikenal di luar negeri. Kerupuk kulit, yang dulu hanya jadi pelengkap makan nasi atau oleh-oleh dari kampung, kini menjelma menjadi produk unggulan yang tembus hingga pasar global. Di berbagai toko oleh-oleh di Padang dan Bukittinggi, kerupuk kulit selalu jadi incaran, baik oleh wisatawan lokal maupun perantau yang pulang kampung. Camilan satu ini nyaris tak pernah absen dalam daftar belanja.


“Saya hampir selalu beli kerupuk kulit kalau mau pulang ke Payakumbuh. Mama di rumah sudah langganan minta dibawakan,” ujar Inessia (21), mahasiswa asal Payakumbuh yang kuliah di Padang. “Yang bikin saya suka, teksturnya renyah banget dan rasanya gurih alami. Apalagi kalau dimakan pakai sambal lado ijo, susah berhenti makannya.”


Kerupuk kulit Minang punya keistimewaan tersendiri. Bahan dasarnya berasal dari kulit sapi pilihan, diolah secara tradisional tanpa bahan pengawet, dan dibumbui dengan rempah khas. Proses penggorengannya pun masih mempertahankan cara lama agar rasa dan kualitas tetap terjaga.


Kini, seiring kemajuan teknologi dan e-commerce, banyak produsen kerupuk kulit lokal yang mulai memasarkan produknya secara daring, bahkan merambah pasar ekspor ke negara-negara seperti Malaysia, Singapura, hingga Belanda dan Australia. Kemasan yang lebih modern, label halal, dan sertifikasi izin edar membuat kerupuk kulit tak kalah bersaing dengan camilan lain di tingkat global.

Kerupuk kulit bukan hanya sekadar camilan nostalgia, tetapi juga contoh bagaimana produk tradisional bisa naik kelas. Kita sebagai generasi sekarang juga harus melestarikan makanan tradisional ini. Pemasaran kerupuk kulit tersebar  dari pasar lokal hingga ke etalase internasional. Renyahnya kerupuk kulit membawa rasa Minang ke lidah dunia.



penulis: Qaren Haryi Anantasya 

editor: Muharni Zain 

Previous Post Next Post