Sate Padang Go Internasional: Bumbu Minang yang Taklukan Dunia

 

https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRloNKoLrMhmiHvPiXZ1eb0PECMSltA1sCARw&s

Ketika bicara soal kuliner Indonesia yang mendunia, nama rendang kerap berada di urutan teratas. Namun diam-diam, ada satu lagi warisan kuliner Minangkabau yang mulai mencuri perhatian dunia—Sate Padang. Dengan kuah kental berbumbu rempah yang khas, sate ini kini tak hanya memikat lidah di tanah Sumatera, tapi juga di berbagai penjuru dunia termasuk beberapa negara Asia, seperti Tiongkok, Malaysia, Amerika Serikat, hingga New York.

Salah satu contoh rumah makan Padang Upi Jaya di Queens, New York. Didirikan pada tahun 2004   hingga saat ini, dikelola oleh orang Indonesia yaitu Upi Yuliastuti, menyajikan masakan kahas Padang yang enak dan penuh dengan rempah-rempah. Restoran ini berhasil membuat warga lokal jatuh cinta pada keunikan rasa kuah kentalnya yang dibuat dari campuran tepung beras, kunyit, lengkuas, dan berbagai rempah khas Minang. 

Tidak hanya di Eropa, Sate Padang juga mulai menjamur di kota-kota besar Asia seperti Tokyo dan Kuala Lumpur. Di Jepang, Sate Padang disajikan di warung halal di distrik Shinjuku, Tokyo. lengkap dengan lontong mini dan sambal lado hijau sebagai pelengkap. Dengan adaptasi rasa yang sedikit disesuaikan dengan selera lokal namun tetap mempertahankan keaslian bumbu, sajian ini menjadi primadona di kalangan pelancong Muslim dan pencinta makanan pedas.

Kesuksesan Sate Padang menembus pasar internasional tak lepas dari semangat para perantau Minang yang menjadikan kuliner sebagai identitas dan penghubung budaya. Mereka tak hanya menjual makanan, tetapi juga memperkenalkan nilai dan cerita di balik setiap tusuk sate.

Dari dapur kecil di Padang hingga panggung kuliner global, Sate Padang telah membuktikan bahwa makanan bisa menjadi duta budaya yang kuat. Dengan aroma yang menggoda, rasa yang berlapis, dan warisan yang kaya, tak heran jika bumbu Minang ini berhasil "menaklukkan dunia."



penulis: Ikhwan Fauzi Ramadhan

editor: Ferdyan Siregar

Previous Post Next Post