Halo Gen Z!
Pernah dengar makanan tradisional Minang bernama kacimuih? Kalau belum, yuk kenalan dengan jajanan legendaris yang satu ini!
Kacimuih adalah kudapan khas Minangkabau yang dibuat dari bahan sederhana tapi penuh makna: ketela pohon (singkong) dan parutan kelapa. Di masa lalu, kacimuih menjadi makanan harian masyarakat Minang, terutama saat masa sulit seperti penjajahan atau paceklik. Singkong yang mudah tumbuh di pekarangan rumah menjadi penyelamat, sedangkan kelapa menjadi sumber rasa gurih yang memperkaya cita rasa hidangan ini.
Menariknya, kacimuih tak butuh banyak bumbu. Cukup ditaburi gula pasir atau gula merah (gula aren), jajanan ini sudah bisa menggugah selera. Teksturnya yang lembut dengan rasa gurih-manis membuat kacimuih tetap dicintai hingga kini, bahkan sering muncul di festival kuliner tradisional.
Bahan utama kacimuih, yaitu kelapa, bukan hanya menambah rasa gurih, tapi juga kaya akan nutrisi seperti lemak sehat dan serat. Hal ini membuat kacimuih tidak hanya enak tapi juga mengenyangkan.
Bagi orang tua kita dulu, kacimuih bukan sekadar makanan, tapi simbol ketahanan, kehangatan keluarga, dan kreativitas dalam mengolah bahan lokal. Kini, di tengah serbuan makanan modern, kacimuih hadir sebagai pengingat bahwa makanan sederhana bisa menyimpan sejarah panjang dan nilai budaya yang tinggi.
Jadi, Gen Z, kapan terakhir kali kamu mencicipi jajanan warisan leluhur ini? Yuk, lestarikan kacimuih dan kenalkan kembali ke generasi sekarang. Karena dari rasa, kita bisa belajar sejarah.
penulis: Razel Alfikri
editor: Ferdyan Siregar